tautekno.com – g src=”https://img.cintamobil.com/resize/600x-/2017/12/05/XlYbOKmo/a-ebf0.jpg”>
Dalah sebuah survey di Inggris pada tahun 2010, dilansir dari Telegraph, 27 persen koresponden mengalami kesulitan saat mengemudi dikarenakan sepatu yang mereka kenakan. 5 persen bahkan mengklaim bahwa alas kaki mereka menyebabkan mereka susah mengemudi, kehilangan kendali dan sampai mengalami kecelakaan.
Bayangkan jika angka 5 persen tersebut diterapkan dalam penduduk Indonesia. Jika ada sekitar 100 Juta orang Indonesia yang mempunyai kendaraan, berarti ada sekitar 5 Juta orang yang bisa mengalami kecelakaan karena salah memilih sepatu untuk mengemudi.
Sepatu mengemudi merupakan salah satu komponen kenyamanan berkendara
Mengemudikan kendaraan, terlebih mobil, melibatkan penggunaan pedal gas, rem dan kopling dengan cepat. Terutama dalam lalu lintas yang padat atau jalan yang sempit, dibutuhkan sepatu yang tepat untuk membuat kaki menjadi rileks. Dengan kaki yag nyaman dan rileks, control mobil akan membaik, dan teman bisa bereaksi lebih cepat terhadap perubahan lalu lintas.
Untuk sepatu, sol dan tumit adalah kuncinya. Jika sepatu teman tebal, berarti kaki tidak bisa merasakan pedal dengan baik, jadi teman tidak bisa menilai dengan tepat tekanan yang harus diberikan. Hal ini bisa berbahaya, karena akan membuat pengereman serta tekanan pada gas akan lebih cepat dan tidak akurat.
Jangan gunakan sepatu bersol tebal
Untuk itu, tebal sol sepatu teman sebaiknya tidak lebih tebal dari 10mm (1cm), tetapi menggunakan sol setebal 4mm lebih baik dan dianjurkan. Yang paling penting adalah teman bisa merasakan pedal untuk memperkirakan tekanan yang harus diberikan. Selain itu, hindari menggunakan telapak sepatu yang lebar. Lebar tapak bisa membuat teman menekan dua pedal bersamaan.
Ingin tahu jelas cara memilih sepatu cocok untuk mengemudi, silakan lihat video ini
Untuk tumit, menggunakan hak tinggi tidak boleh dilakukan. Tumit kaki harus berada di lanjtai untuk mencapai tekanan pedal dengan benar. Sepatu hak tinggi akan mengangkat tumit serta mendistorsi kemampuan untuk mengukut tekanan pada pedal.
Selain itu, flip-flops merupakan pilihan yang buruk. Karena mudah lepas dan bisa tersangkut di bawah pedal, teman bisa menemui keadaan bahaya dalam perjalanan. Flip-flop yang macet atau terlepas bisa mengalihkan perhatian ke bawah sehingga membuat mengemudi menjadi tidak fokus.
Alternatif umum adalah mengemudi dengan bertelanjang kaki atau tanpa alas. Namun, celana dan kaus kaki tida membuat kaki mencengkram pedal. Selain itu, bertelanjang kaki bisa menghasilkan keringat yang membuat kaki menjadi licin.
Pilihan sepatu klasik untuk mobil, mocassin
Jadi, apa seharusnya yang dipakai dalam memilih sepatu untuk mengemudi? Pilihan klasik jatuh pada sepatu moccasin, atau jenis loafer. Sepatu ini memiliki sol lembut dan tipis. Keuntungannya adalah sepatu jenis bisa sudah dijadikan sebagai sepatu untuk fashion, terlebih untuk para eksekutif muda. Kekurangannya, dengan sol yang agak tipis, sepatu ini tidak untuk berjalan kaki di tempat-tempat dengan permukaan kasar.
Selain itu, sudah banyak sepatu mengemudi yang dikeluarkan oleh produsen sepatu ternama, contohnya Adidas dan Puma yang memberikan pilihan sepatu mengemudi dengan gaya boot rider. Selain itu, jangan lupakan produsen khusus sepatu mengemudi motosport ternama, Sparco dan Alpinestars. Memberikan sepatu yang nyaman dan juga sporty.
Sparco Speed+, sepatu mengemudi khusus Sparco
Membeli sepasang sepatu untuk mengemudi mungkin bukan menjadi prioritas sebagian besar pengemudi di Indonesia. Tapi dengan perkembangan zaman dan fashion, banyak sepatu mengemudi yang bisa juga dibawa keluar selain di belakang kemudi. Jika bisa menggabungkan sepatu yang aman untuk mengemudi dengan fashion terkini, kenapa tidak?
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website cintamobil.com. Situs https://tautekno.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://tautekno.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”