Mobil  

Pemkot Bogor Sebutkan Konversi Angkot BBM ke Listrik Menjadi Salah Satu Pilihan

tautekno.com – “Bisa menjadi pilihan, tapi kami tetap butuh dukungan pemerintah pusat. Angkot BBM ke angkot listrik butuh berapa jika dikonversi,” papar Dedie A Rachim.

Ia menyatakan pilihan itu muncul untuk program Pemerintah Kota Bogor dalam penataan transportasi yang selama ini cukup rumit mengatasi kemacetan. Namun kini mulai membaik seperti sekitar area sistem satu arah (SSA) mulai Tugu Kujang, Pasar Bogor, Surya Kencana, Kebun Raya Bogor, Istana Bogor, Lapangan Sempur hingga kembali ke Tugu Kujang.

Sebelumnya, mulai dari Tugu Kujang hingga Pasar Bogor selalu mengalami kemacetan panjang akibat angkot dan penumpangnya yang kurang tertib serta para pedagang kaki lima. Ditambah kondisi mobil angkot yang banyak sudah kurang laik jalan.

Baca Juga:  Pembuktian All-New Toyota Kijang Innova Zenix Libas Rute Pegunungan di Jawa Tengah

Di samping itu, Pemerintah Kota Bogor memiliki program untuk menyebarkan aktivitas masyarakat yang bertumpu di pusat kota mulai mengisi ke wilayah-wilayah perbatasan.

Sebagian angkot yang masih akan beroperasi di wilayah perbatasan pun perlu perubahan seiring kebijakan pemerintah pusat soal kendaraan listrik.

“Pertimbangan angkot listrik masih perlu pendalaman, sementara Biskita Trans Pakuan juga terus didorong untuk penambahan koridor,” katanya.

Dedie A Rachim menerangkan masih ada dua koridor Biskita Trans Pakuan yang siap mengkonversi angkot 3:1 namun masih menunggu koordinasi lebih lanjut dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

Percepatan koridor 3 dan 4 pada skema BTS Bis Kita dianggap penting, dimana trayek yang dilayani pada koridor 3 adalah Terminal Bubulak – Sukasari/Lawang Gintung, sedangkan koridor 4 melayani Ciawi – Pomad/Ciparigi. Koridor 3 memiliki panjang koridor 25,4 km, dan koridor 4 sepanjang 36,0 km.

Baca Juga:  Intip Perbedaan Tiap Varian Kia Seltos

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *