tautekno.com – g src=”https://img.cintamobil.com/resize/600x-/2018/08/09/Ay6TmsFs/img1180-1142.jpg”>
Perkembangan teknologi dalam industri otomotif semakin maju. Tujuannya, untuk menerus-menerus memperbaiki performa, efisiensi, konsumsi bbm, hingga emisi gas buang yang ramah lingkungan. Sehingga pada akhirnya, teknologi dual VVT-i hadir sebagai generasi baru mesin yang mampu menghadirkan tenaga ekstra, tetapi dengan emisi gas buang dan pemakaian bbm lebih rendah.
Teknologi dual VVT-i digunakan oleh Toyota yang mengatur waktubukaan katup pada mesin (foto: Seva.id)
Salah satunya adalah teknologi Dual VVT-i yang digunakan oleh Toyota. Sistem ini terdapat pada kepala silinder dan merupakan mekanisme pengatur waktu bukaan katup pada mesin. Jika pada VVT-i hanya katup masuk, mengontrol aliran udara dan bahan bakar ke ruang bakar, maka Dual VVT-i ikut mengatur katup keluaran. Tempat keluarnya hasil pembakaran langsung menuju knalpot.
Sejak 2004, kebanyakan mobil Toyota yang dipasarkan di Indonesia sudah menggunakan teknologi VVT-i. Sejatinya, teknologi merupakan pengembangan mesin variable valve timing (VVT), yang sudah digunakan oleh raksasa asal Jepang tersebut sejak 1991.
Teknologi VVT-i 16 katup juga digunakan oleh Toyota
Dengan mengatur katup masuk dan buang, pengontrolan udara masuk, maupun gas buang pada segala kondisi kerja mesin jauh lebih baik. Misalnya pada saat start, pengaturan dimaksimalkan agar dapur pacu segera mendapat suhu ideal. Keuntungannya, tenaga dan torsi mesin segera tersedia. Pun demikian pada catalytic converter, suhu juga lebih cepat panas sehingga mampu bekerja maksimal menyaring gas buang agar hasilnya lebih ramah lingkungan.
Menggunakan mesin Dual VVT-i, tenaga dan efisiensi bahan bakar bisa meningkat 5 sampai 10 persen. Hal itu tergantung dengan penyesuaian pada kendaraannya. Tenaga bertambah kira – kira 5 sampai 10 persen. Tapi itu masih estimasi kasar, karena tergantung komponen lain juga.
Saat mencapai suhu kerja, pengaturan bukaan katup bisa disesuaikan putaran mesin. Setelannya tentu berbeda saat harus bekerja dalam kondisi macet atau digeber hingga putaran tinggi pada jalan bebas hambatan.
Daihatsu Terios merupakan salah satu mobil dengan teknologi dual VVT-i (foto: Arfian Alamsyah)
Teknologi seperti ini pun bukan lagi konsumsi segmen premium. Teknologi VVT-i ini kemudian dikembangkan dan disempurnakan oleh para insinyur Toyota menjadi Dual VVT-i. Secara global, teknologi ini pertama kali dipakai pada 1998 di mesin berkode 3S-GE untuk mobil Toyota Altezza. Di Indonesia, Toyota Corolla Altis yang diluncurkan pada tahun 2010 menjadi mobil pertama yang memakai teknologi mesin Dual VVT-i.
Ditahun 2018 ini sudah banyak mobil yang menggunakan teknologi Dual VVT-i. Sederetan mobil ini berasal dari pabrikan Toyota yang diwakili oleh Grand -New Avanza, Calya, Sienta, Rush dan Kijang Innova Reborn. Pabrikan Daihatsu mengeluarkan Sigra, Xenia, dan Terios terbaru.
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website cintamobil.com. Situs https://tautekno.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://tautekno.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”